Kata orang, aku terlihat tegar. Bisa melakukan ini itu. Ke sana kemari. Tapi tahukah kau? Sebenarnya aku lelah. Aku ingin bersandar. Akankah kau tawarkan pundakmu untukku?
Kata mereka, dinding yang kubangun terlalu kokoh dan tinggi. Sehingga banyak yang menyerah untuk memasuki. Aku tak bermaksud demikian. Aku hanya ingin menjaga diri, seperti halnya dirimu. Lalu, maukah kau merobohkannya untukku?
Benar jika pakaianku belum begitu baik. Tapi aku ingin sekali berpakaian yang katamu syar’i. Aku masih perlu belajar dan diingatkan. Perlu dituntun. Maukah kau mengiringi?
Bacaan Alquranku masih belum baik. Tapi aku ingin belajar. Maukah kau membantuku untuk memfasihkan lidah dan mengajariku tajwid?
Aku suka mempelajari leadership. Entah kenapa aku begitu berminat padanya. Dan kulihat, kau bisa memimpin dengan baik. Kata mereka, kau mampu memimpin dengan hati. Tegas namun santun. Berwibawa tapi bersahabat. Bolehkah aku belajar leadership darimu?
Sungguh, aku ingin mengenal-Nya lebih dalam. Dan kau, kukira cukup mengenal-Nya dengan baik. Maukah kau menggenggam tanganku untuk mengenalkan Dia padaku?
Kata mereka, dinding yang kubangun terlalu kokoh dan tinggi. Sehingga banyak yang menyerah untuk memasuki. Aku tak bermaksud demikian. Aku hanya ingin menjaga diri, seperti halnya dirimu. Lalu, maukah kau merobohkannya untukku?
Benar jika pakaianku belum begitu baik. Tapi aku ingin sekali berpakaian yang katamu syar’i. Aku masih perlu belajar dan diingatkan. Perlu dituntun. Maukah kau mengiringi?
Bacaan Alquranku masih belum baik. Tapi aku ingin belajar. Maukah kau membantuku untuk memfasihkan lidah dan mengajariku tajwid?
Aku suka mempelajari leadership. Entah kenapa aku begitu berminat padanya. Dan kulihat, kau bisa memimpin dengan baik. Kata mereka, kau mampu memimpin dengan hati. Tegas namun santun. Berwibawa tapi bersahabat. Bolehkah aku belajar leadership darimu?
Sungguh, aku ingin mengenal-Nya lebih dalam. Dan kau, kukira cukup mengenal-Nya dengan baik. Maukah kau menggenggam tanganku untuk mengenalkan Dia padaku?
Dan akupun ingin mencintai-Nya. Lebih daripada aku mencintai diriku sendiri. Tapi aku perlu dikuatkan. Maukah kau meyakinkanku untuk mencintai-Nya dengan cintamu?
Aku sering membaca tulisanmu dan mendengar tutur katamu. Dan aku suka idemu. Namun ada celah di sana. Perlu dirapikan lagi. Bolehkah aku membantumu untuk melengkapi ide-idemu itu?
Aku tahu, seperti katamu pada temanmu, kau punya banyak kekurangan. Aku pun demikian. Bisakah kita saling mengisi dan saling melengkapi?
Aku sering membaca tulisanmu dan mendengar tutur katamu. Dan aku suka idemu. Namun ada celah di sana. Perlu dirapikan lagi. Bolehkah aku membantumu untuk melengkapi ide-idemu itu?
Aku tahu, seperti katamu pada temanmu, kau punya banyak kekurangan. Aku pun demikian. Bisakah kita saling mengisi dan saling melengkapi?
Akan datang suatu masa, aku berada di persimpangan jalan. Kadang aku takut salah dalam memilih jalan jika seorang diri. Maukah kau menemani perjalananku?
Dan, maukah kau membantuku dengan do’a? Ya, memasukkan namaku dalam bait do’amu. Jika memang tak ada yang berhak kita lakukan satu sama lain, setidaknya untuk sementara waktu ini.
Surabaya, 7 Syawal 1435 H/ 3 Agustus 2014
Dan, maukah kau membantuku dengan do’a? Ya, memasukkan namaku dalam bait do’amu. Jika memang tak ada yang berhak kita lakukan satu sama lain, setidaknya untuk sementara waktu ini.
Surabaya, 7 Syawal 1435 H/ 3 Agustus 2014