Embun Jum'at (14 Maret 2014):
Jadi ceritanya, sambil menghabiskan pangsit masing-masing semalam, saya dan Mu Izz diskusi tentang pengaruh tayangan film pada kondisi seseorang. Tiba-tiba ingat status yang pernah ditulis Mbak Daniella Jaladara beberapa waktu lalu.
"Pantas saja generasi muda kita bobrok. Sinetron ngajarin gak bener, orang tua cenderung membiarkan. Anehnya, sinetron cintrong2 remaja itu syutingnya di sekolahan, tapi settingnya rebutan pacar, nge-bully temen, hedonis- pamer mobil, rumah mewah, ortu kaya dan hang-out ke mall atau cafe2.
Lebih ngerinya lagi, sosok guru selalu diperankan oleh yang super galak- super jelek. Trus dengan tanpa dosa murid-muridnya ngelawan dan mengejek gurunya.
Mau diapakan anak bangsa ini?
Hellowwww pak polisi, tuch tangkepin anak2 yg ke sekolah bawa mobil tanpa SIM!
Hellowwww KPI! tuch BERANGUS hak siar tipi-tipi yang bikin program yang merusak moralitas bangsa.
Hellowww KPAI, menyelamatkan anak bangsa dengan advokasi media cetak-sosmed-elektronik itu penting tau!
Jangan cuma iklan partai yang gentayangan di sosmed dong!
?#?geram?!
Kami mati-matian memperbaiki nasib generasi, tapi mereka yang merusaknya malah dijadikan tontonan!
Jangan gadaikan masa depan anak bangsa!"
0 komentar:
Posting Komentar