Rabu, 30 November 2016

Spesialisasi


Betapa indahnya saat membayangkan kaum muslimin mampu mengarahkan seluruh potensi dan keahlian masing-masing untuk berdakwah dan menjaga perdamaian di muka bumi. Masing-masing orang yang mempunyai keahlian di bidang agama, fisika, menulis, matematika, desain, pendidikan (guru), kimia, kedokteran, statistika, hukum, hubungan internasional, memasak, psikologi, arsitektur, aerodinamika, sastra, bela diri, teknologi, energi, maritim, komunikasi, bisnis, dan ilmu-ilmu lainnya, bersatu padu untuk mengikuti satu komando yang dituntun oleh kitabullah dan sunnah.

Mereka mengutamakan Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya. Mereka sadar bahwa profesi utama mereka sebagai da’i. Sementara profesi sebagai pengusaha, professional, dan pengajar merupakan profesi ke sekian.

Maka seluruh profesi ke sekian itu tidak lantas membuat mereka melupakan profesi utama, yakni sebagai da’i. Yang ada justru profesi saat ini sebagai penguat karena bisa memberikan sumbangsih kemajuan melalui bidang masing-masing.

Bayangkan kawan betapa indahnya jika kondisi itu terjadi. Selanjutnya tidak akan kita jumpai pertanyaan-pertanyaan retoris keprihatinan seperti mengapakah naskah Al Quran yang asli justru tersimpan manis di Universitas Birningham? Bukan di Inggris.

Tidak akan ada lagi keprihatinan minimnya ilmuwan muslim yang ikut menganalisa usia naskah kuno tersebut dengan menggunakan analisis radiokarbon.

Utopia? Banyak orang-orang yang pesimis tentang harapan ini, termasuk kaum muslimin sendiri. Tapi belakangan ini, bersatunya dari kaum muslimin dari berbagai harakah dan madzab sepertinya mampu menerbitkan kembali harapan. Harapan boleh saja terbit, asal bermuara kepada Allah. Bukan kepada makhluk.

Gambar di atas saya dapatkan dari akun facebook Susi Law Ontoseno. Sebuah ajakan kepada seluruh pilot drone yang ada di negeri ini untuk ikut memantau jalannya Aksi Super Damai (Insya Allah) 212. Kemungkinan-kemungkinan adaya kericuhan akibat ulah para oknum yang tak bertanggung jawab, dihadapi dengan solusi konkret olehnya. Salut. Ide cemerlang menurut saya. Di saat banyak pihak yang saling klaim kebenaran tanpa bukti, ia mencoba melakukan upaya melalui bidang spesialisasinya.

Semoga Allah memberikan kecerdasan kepada kita dan memberikan kemampuan untuk medayagunakan segala potensi kita di jalan-Nya. Aamiin.

Surabaya setelah hujan deras hampir seharian, 30 Nopember 2016
-Nir-

Hujan memang mengundang rindu, entah pada apa dan siapa.
*Yang terakhir ini hanya selingan ya.

0 komentar:

Posting Komentar