![]() |
Mereka
mengutamakan Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya. Mereka sadar bahwa
profesi utama mereka sebagai da’i. Sementara profesi sebagai pengusaha,
professional, dan pengajar merupakan profesi ke sekian.
Maka
seluruh profesi ke sekian itu tidak lantas membuat mereka melupakan profesi
utama, yakni sebagai da’i. Yang ada justru profesi saat ini sebagai penguat
karena bisa memberikan sumbangsih kemajuan melalui bidang masing-masing.
Bayangkan
kawan betapa indahnya jika kondisi itu terjadi. Selanjutnya tidak akan kita
jumpai pertanyaan-pertanyaan retoris keprihatinan seperti mengapakah naskah Al
Quran yang asli justru tersimpan manis di Universitas Birningham? Bukan di Inggris.
Tidak
akan ada lagi keprihatinan minimnya ilmuwan muslim yang ikut menganalisa usia
naskah kuno tersebut dengan menggunakan analisis radiokarbon.
Utopia?
Banyak orang-orang yang pesimis tentang harapan ini, termasuk kaum muslimin
sendiri. Tapi belakangan ini, bersatunya dari kaum muslimin dari berbagai
harakah dan madzab sepertinya mampu menerbitkan kembali harapan. Harapan boleh
saja terbit, asal bermuara kepada Allah. Bukan kepada makhluk.
Gambar
di atas saya dapatkan dari akun facebook Susi Law Ontoseno. Sebuah ajakan kepada seluruh
pilot drone yang ada di negeri ini untuk ikut memantau jalannya Aksi Super
Damai (Insya Allah) 212. Kemungkinan-kemungkinan adaya kericuhan akibat ulah
para oknum yang tak bertanggung jawab, dihadapi dengan solusi konkret olehnya.
Salut. Ide cemerlang menurut saya. Di saat banyak pihak yang saling klaim
kebenaran tanpa bukti, ia mencoba melakukan upaya melalui bidang spesialisasinya.
Semoga
Allah memberikan kecerdasan kepada kita dan memberikan kemampuan untuk
medayagunakan segala potensi kita di jalan-Nya. Aamiin.
Surabaya
setelah hujan deras hampir seharian, 30 Nopember 2016
-Nir-
Hujan memang mengundang rindu, entah pada apa dan siapa.
*Yang terakhir ini hanya selingan ya.
*Yang terakhir ini hanya selingan ya.
0 komentar:
Posting Komentar