Sebenarnya,
melakukan perjalanan itu menyenangkan. Asalkan saja ada waktu yang cukup dan
teman yang menggairahkan, perjalanan itu manis.
Belakangan
ini, saya ingin memanfaatkan waktu saya untuk melakukan perjalanan dan
mengunjungi tempat-tempat asing yang belum saya kunjungi.
Mimpi
saya di tahun 1435 H/ 2014 M kali ini adalah mengunjungi tiga puluh tempat
baru. Bersama empat teman saya di kampus, saya berkeliling Surabaya.
Tempat-tempat yang saya kunjungi adalah Perpustakaan Bank Indonesia,
Perpustakaan Umum Surabaya, Museum Sepuluh Nopember, Museum Kesehatan, House of
Sampoerna, Penjara Kalisosok, dan Rumah Hadji Oemar Said Cokroaminoto.
Ide
ini berawal dari efek membaca buku 99
Cahaya di Langit Eropa. Kemudian saya berselancar di internet. Membaca
sejarah Surabaya. Saat saya terkesima dengan perjuangan dengan Arek-arek Suroboyo kala itu, Hanief,
mengatakan bahwa dia akan kembali ke Surabaya setelah pulang kampung ke Ciamis.
Sifat
Hanief yang suka hang out dan cinta
sejarah membuat saya berfikiran untuk mengajaknya berkeliling Surabaya. Selagi
dia masih di Surabaya, saya ingin memanfaatkan momen tersebut bersama
sahabat-sahabat saya. Saya kirim pesan via Whatsapp kepadanya.
Saya (S): Nief, ayo keliling Surabaya. Ke
situs-situs bersejarah di Surabaya
Hanief
(H): Situs bersejarah di mana tuh?
S:
Aku yo nggak tahu. Ni masih
nyari-nyari info. Ente juga nyari ya. (Hingga beberapa percakapan, kami
bersepakat akan mengadakan pertemuan under
sebelum keliling Surabaya. Setelah adu argumen masalah tempat yang pas untuk
pertemuan tersebut, kami sepakat di warung Susu Telur, Madu, dan Jahe (STMJ)
yang terletak di Jalan Biliton)
Sebelum
pertemuan itu, saya mencari informasi ke beberapa situs. Yang paling membantu
adalah komunitas Soerabaya Tempoe Doeloe. Bahkan pertanyaan saya via facebook dijawab dengan lengkap.
Dalam
pertemuan di warung tersebut, kami me-list
tempat-tempat yang dijadikan tujuan beserta prioritasnya. Menurut agenda, kami
seharusnya mengunjungi
- Museum Sepuluh Nopember- di dalam kompleks Tugu Pahlawan Surabaya.
- Museum Kesehatan- Jalan Indrapura nomor 17, di dekat Masjid Kemayoran Surabaya.
- House of Sampoerna-Jalan Taman Sampoerna nomor 6, di dekat Penjara Kalisosok, kompleks Jembatan Merah Surabaya.
- Gerbong Maut Bondowoso-Jalan Mayjend Sungkono, di dalam Gedung Juang Pancasila.
- Masjid Ampel Surabaya
- Monumen Jalasveva Jayamahe-Jalan Taruna 1 Ujung
- Balai Pemuda-Jalan Pemuda nomor 15. Samping SMAN 6 Surabaya.
- Baliwerti (Kampus ITS yang lama).
- Gardu Listrik Jaman ANIEM- Depan Monumen Bambu Runcing Surabaya.
- Kantor Pos Kebon Rojo-Depan Bank Indonesia, dekat Tugu Pahlawan.
- Rumah HOS Cokroaminoto- Jalan Peneleh VII.
Setelah
me-list tempat-tempat tersebut, kami
melakukan bagi tugas. Hanief bertanggung jawab untuk menyediakan kamera dan
tripot, saya menghubungi Uki agar bergabung dengan kami dan mencari situs
bersejarah lain yang dijadikan alternatif. Solusi yang kami sepakati waktu itu,
kunjungi Balai Pemuda! Untuk bertanya tentang wisata Surabaya di Information
Tourism Centre (ITC).
Esoknya,
kami mulai berkeliling Surabaya. Tidak semua tempat berhasil kami kunjungi
memang, tetapi sebagian di antara yang kami kunjungi itu, memiliki kesan bagi
kami. Insya Allah akan tulisan tentang perjalanan tersebut.
Surabaya, 11 Rajab 1435
10 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar