Hal yang benar-benar paling manis adalah ketika dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Tapi mereka tidak berkomunikasi. Sebagi gantinya, mereka saling mendo'akan satu sama lain di dalam sujud mereka.
Barangkali benar. Di saat-saat seperti ini, sebuah cinta sedang diuji.
Apakah dengan saling mencintai satu sama lain, kamu dan aku, kita, tetap berserah diri kepada Allah ?
Apakah dengan mengetahui benih-benih menggetarkan satu sama lain, Allah tetap menjadi tujuan utama?
Apakah dengan saling mengetahui aku mencintaimu dan kamu mencintaiku, surga memang lebih dekat dengan kita? Atau semakin menjauh?
Di sinilah cinta diuji. Kita lebih mencintai Allah ataukah lebih mencintai satu sama lain.
Di sini keimanan diuji. Tentang keyakinan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya.
Dan di sinilah, semuanya diuji. Percaya pada-Nya tanpa syarat.
Ada kesabaran, yakni bersikap baik selama menunggu. Bukan hanya menunggu tanpa mampu berbuat apa-apa.
Ada keberserahan yang melompati batas emosi sebagai manusia yang saling mencintai.
Perbanyaklah komunikasi di atas sajadah. Katamu.
Berat. Tak mudah. Menguras perasaan. Namun ada mada depan cerah menanti di depan.
Depok, 8 Januari 2015
0 komentar:
Posting Komentar