Rabu, 14 September 2016

Demi Menyelamatkanmu

Bismillah

Belakangan ini, beberapa kawan menceritakan dukanya karena patah hati, romansa.

Dikhianati, ditinggal, ataupun didului. Mereka masih dibayangi rasa CINTA kepada masa lalunya. Katanya, kenangan itu terlalu manis untuk dilupakan. Ada juga yang bahkan menyimpan dendam kepada masa lalunya.
Kutanya sampai kapan mereka mau kalah oleh perasaan? Bisu menjadi jawaban. Kutanya sampai kapan mau kalah oleh ambisi pribadi? Pandangan kosong jawabnya.
Kawan, ingin kuberitahukan padamu. Bahwa perih dan sakit karena patah hati adalah sifat manusiawi. Tak salah. Tapi sampai sejauh mana kamu mau terlarut dalam duka, itu akan mempengaruhi hatimu.
Perasaan TAKUT bahwa MASA DEPAN akan TAK LEBIH BAIK jika TIDAK BERSAMANYA, akan MERACUNI JIWA. Setiap JIWA akan TERGADAIKAN dengan YANG DICINTAINYA.
Jangan merasa lebih tahu akan segalanya daripada Allah. Kita tidak tahu apa-apa, kecuali sebesar jarum yang dicelupkan ke samudra.
Time heals everything. Waktu akan menyembuhkan segalanya. Kalau PERIH itu masih kau rasakan, tak apa. Ambil hikmahnya. Agar kelak kau bisa mendengarkan dengan penuh PENGHAYATAN saat ada orang lain yang menceritakan kisah serupa.
Kalau orang lain mengatakan "Buat dia menyesal karena tidak bersamamu", aku rasa tidak perlu sampai seperti itu. Hal tersebut hanya akan membuatmu lelah. Cukup Allah saja yang menjadi tujuan.
Jika ada khilaf di masa lalu, jangan lupa memohon ampun. Bergantunglah hanya kepada-Nya.
Lakukan yang TERBAIK untuk MASA DEPANmu TANPA harus MEMPEDULIKAN dia yang menjadi masa lalumu.
Dan tutup kenangan itu. JANGAN KALAH oleh PERASAAN.
Wallahu'alam.
Nb: Gambar saya dapatkan seorang kawan yang lebih baik tidak saya sebutkan.

0 komentar:

Posting Komentar