Sabtu, 21 September 2013

Wisuda


Salam untuk sang fajar
Biarkan sinar jingganya menerangi ufuk timur di kala pagi
Salam untuk rembulan yang purnama
Yang menerangi gulita di malam 14
Salam untuk sahabat kami
Yang baru saja bebas dari Kampus Perjuangan


    Mahasiswa, begitu statusmu dulu di kampus
    Keren bukan?
    Topi wisuda yang telah lama kau idamkan itu telah menjadi mahkota kepala
    Kini kau tampak gagah dan anggun
    Padahal dulu kau terlihat culun saat berkepala gundul
    Tapi kini kau tampak dewasa
    Dari kejauhan, aku mengintip malu

Kini, nilaimu bukan lagi ditentukan dosen
Lulus tidaknya engkau bukan lagi lewat tugas, laporan, dan quiz
Bukan coretan rumus yang ada di kertas

Sahabatku, hutan rimba terbentang di hadapanmu
Lika-liku kehidupan tidak cukup gambarkan hidup di luar sana
Nilaimu kini berada pada masyarakat sekitarmu

    Sahabatku, ijazah telah berada di tanganmu
    Waktu tahunan yang kau perjuangkan mati-matian
    Telah berbuah manis
    Tapi, seperti yang kau katakan dulu
    Ijazah bukanlah sebuah akhir
    Namun sebuah perjuangan awal dari yang akhir

Selamat!
Bersyukurlah! Berbahagialah!
Keluargamu menantimu dengan dada yang sesak oleh rindu
Berbahagialah!
Bukan bersenang-senang

    Sahabatku, kepintaranmu bukan untuk dinikmati sendiri
    Banyak orang yang menunggu manfaatmu
    Banyak telinga yang menanti solusi dari lisanmu
    Bukan HANYA laporan dan nilai quiz  yang mereka perlukan
    Tapi sebuah pelajaran hidup yang agung

Di sana, ada mereka yang kelaparan
Ada mereka yang putus sekolah
Ada mereka yang harga dirinya tergadaikan demi sesuap nasi
Ada mereka yang menguras rasa malu demi lembaran rupiah
Ada mereka yang hati nuraninya menguap bersama panasnya terik matahari

    Kau takkan melupakan rintihan mereka
    Kau tak akan tahan melihat tangis mereka
    Walaupun lowongan kerja menyita waktumu
    Walau kesibukan kantor kadang membuatmu lelah

Pun, ada juga mereka yang menentang Sang Khalik
Berkeliaran pula mereka yang membawa nama Tuhan
Hanya untuk kekayaan mereka, kejayaan mereka
  
    Bangsa ini masih butuh suaramu
    Yang dulu sering kau teriakkan
    Di jalanan
    Di sosial media
    Di gedung parlemen
    Di mana-mana
    Di tulisan-tulisanmu
  
Janjilah, engkau tidak akan seperti beberapa teman-teman kita
Yang setelah gelar sarjana disandang
Nilai mereka dibatasi oleh direksi kantor yang memenjarakan jiwa
Suaranya terbungkam karena beberapa lembar gaji
Namun hati nuraninya terpaku mati
Atau bersuara namun tanpa pertimbangan matang
Kami yakin, engkau tidak seperti itu.
    
Nb: Jangan lupa, do’akan kami agar segera menyusulmu

Inspirasi sudut pandang dari puisi Adi Toha berjudul Kado Wisuda

sumber foto: http: //perlengkapansekolah.com/wp-content/gallery/paket-kelulusan-wisuda/baju-toga-wisuda.jpg

0 komentar:

Posting Komentar