Jika dilihat dari segala kerusuhan yang telah dan sedang saat
ini terjadi, sebenarnya kita ini sudah sangat dekat dengan akhir zaman,
hari kiamat. Apa-apa yang diperingatkan oleh para ulama telah dan sedang
terjadi. Maka beruntunglah orang yang hatinya senantiasa terikat dengan para
ulama yang dibutikan dengan ketinggian adab kepada mereka.
Jumlah penjara bertambah
karena angka kriminalitas juga semakin tinggi.
Jumlah aborsi meningkat
karena perzinahan semakin marak terjadi, seakan menjadi tren. Kalau nggak
pacaran terhina. Lalu keluar istilah lika-liku luka laki yang tak
laku-laku atau jones.
Jumlah pemerkosaan juga
naik akibat meminum minuman keras.
Lalu tentang Palestina,
pembantaian di Suriah dan Myanmar, penistaan agama, masihkah kita cemburu atas
semua itu? Atau hati kita datar-datar saja? Sesungguhnya, semua tragedi ini
telah diperingatkan oleh para ulama. Kita saja yang TIDAK PEKA!
Saat menerima nasehat-nasehat
nahi munkar (menolak kemungkaran), sebagian dari mereka akan membantah, ngeyel
sampai urat-urat lehernya mau keluar. Kalau orang Jawa bilang, “Otot e sak
kacang-kacang”.
Kemudian pentolan mereka membuat
argumentasi-argumentasi yang terlihat masuk akal untuk menyesuaikan nafsu
mereka. Pertimbangan syar’I dan pertimbangan akal diabaikan. Sayangnya,
pentolan mereka ada yang pandai berorasi. Bahkan hal yang absurd pun, jika dia
yang berbicara, seolah tampak menjadi kebenaran absolut yang tak terbantahkan.
Dan orang-orang awam yang menjadikannya sebagai junjungan pun terkagum dan
semakin memujanya.
Sebaliknya, jika mereka
mendengar nasehat dari para ulama yang lurus, sementara fatwa tersebut
bertentangan dengan nafsu mereka, mendadak semuanya menjadi ahli faqih (paham
terhadap syariat Islam). Komentar-komentarnya menjadi sok bijak dan seketika mencomot
sana-sini dari Mbah Google, dicocokologi, untuk mendebat ulama. Hingga yang dilahirkan
adalah kekacauan, kebingungan, tindakan serampangan, dan hal-hal jelek yang nampak
baik. Allah Kariiim.
Saat ini kita hanya perlu
menunggu hingga musibah itu benar-benar terjadi. Kedatangan Imam Al Mahdi dan
Dajjal semakin dekat, tembok penghalang bangsa perusak Ya’juj dan Ma’juj juga telah ditemukan di daerah Georgia di antara Pegunungan Kaukasus, Timur
Tengah mulai tampak hijau dan diselingi salju, Danau Tiberias juga mulai surut,
dan sebagainya. Tampak jelas gambaran Rasulullah shallallaahu ‘alayhi
wassalam tentang hari kiamat dan segala pertandanya.
Namun demikian, semoga
kita menjadi umat Islam yang menghormati para ulama serta tetap belajar ilmu dan
adab darinya secara konsisten. Semoga setelah ini, kita semua semakin rajin
untuk menghadiri majelis-majelis ilmu agama. Yuk, hormati MUI.
Musibah itu, sebelum terjadi, para ulama telah mengetahuinya. Namun orang-orang awam baru mengetahuinya setelah terjadi. –Imam Hasan Al Bashri-
Wallahu'alam bisshawwaab.
Surabaya, 27 Desember 2016/
28 Rabiul Awwal 1438.
-Nir-
0 komentar:
Posting Komentar