Masuk dalam Antologi Puisi Komunita Pena Santri dengan sedikit perubahan setelah perenungan makna
Bukankah waktu pernah memberi pilihan padamu
Menerimanya lalu menjadikanmu kesatria langit
Atau mendiamkan dan membiarkannya menjadi kristal sesal
Hingga memaksamu berkeluh kesah
Tidakkah kau ingat ketika itu
Dengan angkuh kau katakan sebentar dan nanti
Dengan sombong kau acuhkan dan campakkan dia
Lalu waktu menantangmu
Siapa yang menyesal pada akhirnya
Demi Allah yang bersumpah atas nama waktu
Cobalah tengok hidupmu sekarang
Di keremangan usiamu yang semakin senja
Hujan air mata darahmu menyesakkan batinmu
Setumpuk sesal memenuhi rongga dada
Saat waktu mengantarmu di senja usiamu
Kau menangis
Air mata darahmu mengucur deras setelah kau tahu siapa dirimu sebenarnya
0 komentar:
Posting Komentar