Selasa, 27 Desember 2016

Kita Saja Yang Nggak Peka

Jika dilihat dari  segala kerusuhan yang telah dan sedang saat ini terjadi, sebenarnya kita ini sudah sangat dekat dengan akhir zaman, hari kiamat. Apa-apa yang diperingatkan oleh para ulama telah dan sedang terjadi. Maka beruntunglah orang yang hatinya senantiasa terikat dengan para ulama yang dibutikan dengan ketinggian adab kepada mereka.

Jumlah penjara bertambah karena angka kriminalitas juga semakin tinggi.

Jumlah aborsi meningkat karena perzinahan semakin marak terjadi, seakan menjadi tren. Kalau nggak pacaran terhina. Lalu keluar istilah lika-liku luka laki yang tak laku-laku atau jones.


Kamis, 22 Desember 2016

Ibuku Semakin Cantik

Ibuku semakin cantik dari hari ke hari.
Jika dulu karena jelita, sekarang karena kebijaksanaan.
Terima kasih engkau masih saja melindungiku, saat dunia melempariku dengan batu.
Doakan, agar aku bisa mempersembahkan mahkota itu di dunai dan di surga nanti.
Sungguh, di hadapanmu, aku akan selalu kekanak-kanakkan, sekeras apapun aku berusaha agar terlihat dewasa.

Untukmu calon ibu dari anak-anakku di masa depan,
Insya Allah, generasi penerus kita akan lahir, di jaman penuh fitnah. Di jaman saat tuntunan menjadi tontonan, dan tontonan menjadi tuntunan. Maka persiapkan diri kita untuk berjuang lebih keras hingga titik mastatho'tum. Titik di mana hanya Allah yang berhak menghentikan kita.

Kecap selalu nomor satu.

#omteloletom

Jumat, 16 Desember 2016

Status Marah

Untuk yang mengaku publik figur, pembicara, trainer dan lain-lain. Yang isi TLnya hanya ingin menyenangkan semua pihak dengan terus menebar kalimat motivasi yang bijaksana. Tapi aku lihat tak pernah bersuara dan bergerak untuk kemanusiaan dan agama.
Aku ingin kalian juga marah.
Marahlah jika harus. Karena kemarahan pada kemungkaran adalah lebih mulia dari pada menjadi pengecut yang sok bijaksana.
Sok bijak, sok lemah lembut. Tapi sebenarnya hanya karena takut dianggap garis keras, takut ditinggalkan pengikut, takut dagangannya nggak laku, takut seminarnya nggak laris.
Sungguh, seluruh pengaruhmu itupun akan dimintai pertanggung jawaban. Untuk apakah pengaruh itu digunakan.
Untuk keuntungan pribadimu, ataukah untuk kemaslahatan umat dan agamamu.
********************************************************************************************************
Tulisan di atas saya copy paste dari status facebook Ustadz Andre Raditya. Menggingit memang. Tapi dalam kondisi yang kacau balau seperti ini, keberpihakan kita sangat mempengaruhi moral orang lain.
Bagi saya, marah terbagi menjadi dua. Marah secara emosional dan marah secara spiritual. Maka dalam kondisi seperti ini, siapapun wahai engkau yang memiliki ilmu dan pengaruh di depan publik, kuatkan kami sebagai orang awam bagaimana harus bersikap. Di pihak mana kami seharusnya berada.
Kita sebagai manusia yang melihat tragedi kemanusiaan di jaman ini, perlu marah. Marah secara spiritual. Marahlah secara spiritual yang ketika marahpun kita tidak hanyut ke dalam kebrutalan dan tidak kalah oleh perasaan dendam dan sakit hati saja.
Marah yang ketika tersakitipun, kita bangkit melawan namun tetap mendahulukan ayat-ayat Ilahi. Tetap mengedepankan ajaran Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wassallam.
Maaf bagi kawan-kawan yang tidak sepakat, saya tidak berusaha untuk menyebarkan kebencian. Saya hanya ingin mengungkapkan kegelisahan atas diamnya orang-orang yang sebelumnya vokal di dunia maya, namun diam untuk kasus in. Bukan untuk semua orang.
Saya juga berusaha memahami, bagi sebagian mereka yang diam, bukan berarti tidak peduli. Tetapi sebagai bentuk kehati-hatian. Ada sebagian orang yang perlu waktu untuk mengamati semua yang terjadi, merenung, dan memutuskan. Lalu dalam diam, ia banyak bersujud disertai linangan air mata agar terwujudnya perdamaian. Untuk mereka yang berdiam diri jenis ini, salut.
Surabaya, 16 Desember 2016
-Nir-

Kamis, 15 Desember 2016

Aleppo, Surat untuk Tuan

Pernahkah kau jumpai, Tuan? Sebuah negeri yang para istri dan para gadisnya memiliki kaki yang berwarna merah darah? Karena darah senantiasa mengalir dari selangkangan mereka. Ya, di sini akan kau temukan kenyataan itu setelah kesucian dikoyak oleh simbol kelelakian dari para durjana. Dan dilakukan di depan mata kepala kami sendiri.

Saking tak kuatnya hati ini, para suami bertanya kepada syaikh kami, bolehkah membunuh istri anak-anak perempuan kami sebelum melihat derita mereka di hadapan para durjana itu.
Pernahkah kau jumpai, Tuan? Sebuah negeri yang secara mendadak penduduknya mengucapkan selamat tinggal sebab ajal telah terasa begitu dekat? Ya, akan temukan fakta bahwa hashtag itu berasal dari negeri kami.

Minggu, 11 Desember 2016

Rindu pada Subuh

Pasca 212, saya mencoba untuk diam meski ada banyak bahasan  setelah Aksi Super Damai itu. Saya ingin memastikan apakah saya sedang larut dalm euforia belaka ataukah memang rindu pada Aksi 212 itu benar-benar telah mengendap, mengkristal, dan menjadi sesuatu yang pantas untuk terus-menerus diperjuangkan, bahkan dikenang.

Memang kadang kita perlu menarik diri sebentar dari riuhnya dunia, terutama dunia media sosial. Bukan untuk lari dari kenyataan, bukan pula untuk cari aman, tetapi untuk mengevaluasi untuk apa kita melakukan semua ini.

Kamis, 01 Desember 2016

Ikhtiar Langit



Ikhtiar bumi sudah dilakukan, tapi jangan sampai kita melupakan ikhtiar langit. Kita memiliki keinginan, dan Allah pun punya keinginan. Dan yang pasti terjadi adalah keinginan-Nya.

Kawan-kawan yang berangkat ke Jakarta maupun yang (qadarullah) tidak bisa berangkat (dengan mendukung melalui media lain), sudah sepatutnya mendekatan diri pada Allah. Insya Allah, semoga Allah membersihkan niat kita adalah kitabullah Al Quran.

Rabu, 30 November 2016

Spesialisasi


Betapa indahnya saat membayangkan kaum muslimin mampu mengarahkan seluruh potensi dan keahlian masing-masing untuk berdakwah dan menjaga perdamaian di muka bumi. Masing-masing orang yang mempunyai keahlian di bidang agama, fisika, menulis, matematika, desain, pendidikan (guru), kimia, kedokteran, statistika, hukum, hubungan internasional, memasak, psikologi, arsitektur, aerodinamika, sastra, bela diri, teknologi, energi, maritim, komunikasi, bisnis, dan ilmu-ilmu lainnya, bersatu padu untuk mengikuti satu komando yang dituntun oleh kitabullah dan sunnah.

Insya Allah, Saya Berangkat

Pada awalnya saya kehilangan harapan untuk bisa berangkat ke Jakarta. Karena ibu saya tidak memberikan restu. Maka saya hanya bisa bergerak pada pesan-pesan di WhatsApp, facebook, dan Instagram.

Hingga suatu hari, ada seseorang menanyakan apakah saya berangkat atau tidak. Saya jawab “tidak” dengan alasan di atas. Dia tidak merespon banyak. Tidak pula memberikan nasehat panjang. Penutup nasehatnya hanya berbunyi, “Siapin diri Mas berangkat.”

Senin, 28 November 2016

Hijrah

Sungguh beruntung orang-orang yang mempunyai niat untuk berhijrah, mewujudkannya, lalu konsisten di dalamnya meski banyak ujian yang menerpa pada tahap awal perjalanan hijrahnya. Banyak orang yang menganggap hijrah itu sangat mudah, tetapi realita di perjalanan menunjukkan, hanya mereka yang memiliki azzam (kemauan) yang kuat-lah yang akan tetap bertahan hingga garis akhir.

Jumat, 25 November 2016

Ajari Kami

Atas semua waktu yang kau sediakan untuk membersamai kami,

Aku masih bilang "hanya".



Atas semua perasaan yang terluka akibat ulah dan tutur kami, aku masih bilang "hanya".



Atas semua ilmu yang kau wariskan, aku masih bilang "hanya".

Copyright ©Ketemulagi

Minggu, 20 November 2016

Sejenak Mencari Pembeda

"Mas, antara KEBAIKAN dan KEBURUKAN, HALAL dan HARAM, kan beda-beda tipis. Susah bedainnya. Gimana caranya kita biar nggak salah dalam menentukan sikap?" seorang adik kelas di jurusan kuliah (dulu) pernah mendiskusikan ini. Pertanyaan yang berat, karena saya sendiri masih harus banyak meminta petunjuk dalam memilih sikap.

Untuk menuliskan tulisan ini, saya perlu berulang kali melakukan konfirmasi pada diri saya sendiri, perlu atau tidak? Hingga akhirnya ketika jari saya telah mulai untuk mengetik satu per satu hurufnya, saya ucapkan Bismillah, saya hanya ingin mengungkapkan kegelisahan ini.

Selasa, 01 November 2016

Dakwah = Bukti Puncak Kesyukuran.


Puncak kesyukuran kita bisa dibuktikan dari keterlibatan kita dalam aktivitas dakwah. Tidak ada tingkat kesyukuran yang lebih tinggi daripada dakwah.

Hidayah Allah melalui tanganmu lebih baik daripada unta merah, begitu inti dari hadits Rasulullah saw. Maka bersungguh-sungguhlah dalam berdakwah.

Minggu, 23 Oktober 2016

Puisi Tentang Wanita


 اَلْأُنْثَى: كَالْقَهْوَةِ، إِذَا أَهْمَلْتَهَا أَصْبَحَتْ بَارِدَةً، حَتَّى فِيْ مَشَاعِرِهَا
Perempuan itu seperti kopi, jika engkau abaikan, ia menjadi dingin, sampai dalam hal cita rasanya.

 عِنْدَمَا تَصْمُتُ الْأُنْثَى أَمَامَ مَنْ تُحِبُّ، تَأْتِي الْكَلِمَاتُ عَلَى هَيْئَةِ دُمُوْعٍ
Saat perempuan diam di depan orang yang ia cintai, maka muncullah banyak kata dalam bentuk air mata!!

 اَلْأُنْثَى: فِي الْبِدَايَةِ تَخَافُ أَنْ تَقْتَرِبَ مِنْكَ، وَفِي النِّهَايَةِ تَبْكِيْ حِيْنَ تَبْتَعِدُ عَنْهَا، قَلِيْلٌ مَنْ يَفْهَمُهَا
Perempuan itu, pada mulanya takut untuk mendekatimu, namun pada akhirnya, ia menangis saat engkau menjauh darinya .. sedikit sekali orang yang memahaminya.

 اَلْأُنْثَى: لَا تُرِيْدَ مِنْكَ الْمُسْتَحِيْلَ، هِيَ فَقَطْ تُرِيْدُكَ أَنْ تَكُوْنَ مِثْلَ الرَّجُلِ الَّذِيْ تَتَمَنَّاهُ أَنْتَ لِشَقِيْقَتِكَ
Perempuan itu tidak menginginkan kemustahilan darimu, dia hanya menginginkan agar engkau seperti lelaki yang engkau bayangkan tentang saudari kandungnya.

 اَلْأُنْثَى: إِمَّا كَيْدٌ عَظِيْمٌ، أَوْ حُبٌّ عَظِيْمٌ! وَأَنْتَ مَنْ يُحَدِّدُ أَيُّهَا الرَّجُلَ، فَإِنْ مَكَرْتَ بِهَا مَكَرَتْ بِكَ، وَإِنْ أَحْبَبْتَهَا عَشِقَتْكَ
Perempuan itu tipu daya besar atau cinta agung, dan engkau lah yang menentukannya wahai lelaki..jika engkau membuat makar atasnya, diapun membuat makar kepadamu, dan jika engkau mencintainya, ia pun kasmaran terhadapmu

 بِقَدْرِ مَا تُحِبُّ الْأُنْثَى هِيَ تَغَارُ، لِذَا أَيُّ أُنْثَى تَجُنُّ غِيْرَةً، هِيَ تَجُنُّ حُبًّا
Sesuai dengan tingkat cintamu kepada perempuan, seperti itulah ia cemburu, karenanya, apa saja yang membuat perempuan menjadi gila karena cemburu, itu juga yang membuatnya gila karena cinta.

 اَلْأُنْثَى: تُدَاوِيْ وَهِيَ مَحْمُوْمَةٌ، وَتُوَاسِيْ وَهِيَ مَهْمُوْمَةٌ، وَتَسْهَرُ وَهِيَ مُتْعَبَةٌ، وَتَحْزَنُ مَعَ مَنْ لَا تَعْرِفُ
Perempuan itu mengobati, padahal dia sedang demam, membantu, padahal dia susah, begadang, padahal lelah, da..berduka terhadap seseorang yang tidak dikenalnya

 اَلْأُنْثَى : تُحِبُّ أَنْ تُعَامَلَ كَطِفْلَةٍ دَائِماً مَهْمَا كَبُرَتْ
Perempuan itu selalu ingin diperlakukan seperti bocah kecil, betapapun ia menua.

 لَا تَطْرُقْ بَابَ قَلْبِ الْأُنْثَى، وَأَنْتَ لَا تَحْمِلُ مَعَكَ حَقَائِبَ الِاهْتِمَامِ
Jangan berani-berani mengetuk pintu hati perempuan jika engkau tidak membawa berkoper-koper perhatian.

 عِنْدَمَا تَغَارُ الْأُنْثَى: اُرْسُمْ قُبْلَةً عَلَى يَدَيْهَا، دَعْهَا تَشْعُرُ بِأَنَّها نِعْمَةٌ مِنَ اللهِ لَدَيْكَ
Saat perempuan cemburu, buatlah lukisan ciumanmu pada kedua tangannya, biarkan dia merasakan bahwa dia merupakan kenikmatan Allah SWT yang sangat besar bagimu.

 اَلْأُنْثَى اَلْهَادِئَةُ، اَلنَّاعِمَةُ، أكْثَرُ ضَجِيْجًا بِقَلْبِ الرَّجُلِ
Perempuan, yang tenang, nan lembut, ternyata pembuat kebisingan terbesar pada hati lelaki.

 اَلْأُنْثَى: وَإِنْ قَسَتْ؛ فَإِنَّهَا لَا تَخْلُوْ مِنْ مَشَاعِرِ الْعَطْفِ، وَالرَّأْفَةِ
Perempuan itu, meskipun keras hati, sebenarnya tidak pernah kosong dari rasa simpati dan kasih sayang.

 لَا يَحْتَمِلُ جُنُوْنَ الْأُنْثَى وَغِيْرَتَهَا، إِلَّا رَجُلٌ أَحَبَّهَا بِصِدْقٍ
Tidak ada yang mampu menanggung kegilaan perempuan dan kecemburuannya, kecuali lelaki yang mencintainya dengan sebenarnya.

 لَيْسَ عيَباً أنَ يَتَعَلَّمَ الرَّجُلُ مِنْ قَلْبِ الْأُنْثَى شَيْئا يَجْعَلُهُ أكَثرَ إِنْسَانِيَّةً وَرِقَّةً
Tidak aib jika lelaki mau belajar dari hati perempuan sesuatu yang menjadikannya semakin manusiawi dan semakin lembut.

 اَلْأنثىْ : تَخشىْ الخيانْة ، وَالفقدانْ ، وَالغيابْ ، ولا تسَتطيع بسهولة نسيانْ غائبْ أحَبته ، تظل تراقِبه منْ بعد
Perempuan itu takut dikhianati, takut kehilangan, takut tiada, dan tidak mudah melupakan seorang yang tiada yang dicintainya, ia terus menerus mengawasinya dari jauh.

للأنثى : أن تربي طفلاً بلا أب ، لكن لا يمكن للرجل أن يربي طفلاً بلا أمهنا روعه الأنثى
Mungkin perempuan mengasuh anak tanpa seorang ayah, tetapi, tidak mungkin lelaki mengasuh anak tanpa ibu. Di sinilah terletak keindahan perempuan.

 مَتى مآ كُنت 'رجُل' تكُن لك «امرأة
Jikalau kamu benar-benar lelaki, pasti punya perempuan

 مَتى مآ كُنت 'ذكَر' تكُن لك «أنثى
Jikalau engkau jantan, pasti punya betina

 مَتى مآ كُنت 'ملِك' تكُن لك «أميرة
Kapan engkau menjadi raja, pasti ada ratu

 مَتى مآ كُنت 'عاشِق' تكُن لك «متيمة
Kapan engkau kasmaran, pasti perempuan itu seperti seorang yang kehilangan anak

 فلا تكُن 'لاشيء' وتُريدهآ أن تكون «كل شيء
Jangan sampai engkau tanpa apa-apa sementara engkau menginginkan perempuan segala-galanya

 عندمآ تُنفخ فيك الروح تكون في بطن امرأة
Ingatlah, saat ruh ditiupkan kepadamu, engkau ada di rahim perempuan.

 عندما تبكي، تكون في حضن امرأة
Saat engkau menangis, engkau ada di pangkuan perempuan

 وعندما تعشق، تكون في قلب امرأة
Saat engkau kasmaran, engkau ada di hati perempuan

 رفقاً بهآ .. فالاُنثى أمانة ،، مآ خُلِقَت لﻹهانة
Karenanya, perlakukan perempuan dengan penuh kelembutan.
Perempuan itu dicipta sebagai amanah, bukan dicipta untuk dihinakan

 فلتحيا كل أنثي ... متزوجة ، أو عازبة ، أو مطلقة ، أو كانتّ أرملة
Maka..hidup perempuan!!! Adakah ia bersuami, atau gadis, atau janda cerai, ataupun janda mati…

Oleh: Syaikh Aidh Al Qarni, penulis Laa Tahzan.

Jumat, 21 Oktober 2016

Jika Tak Mampu Berjuang di Garis Depan



Siang ini, pukul 13.00, di Surabaya, Insya Allah kawan-kawan muslimin akan melakukan long march dalam rangka memperjuangkan keadilan. Semoga Allah merahmati mereka dan semua yang terlibat di dalamnya.

Bagi kawan-kawan yang tidak ikut AKSI tersebut, jangan mencibir kerja keras mereka. Jangan menghina usaha mereka untuk membela keyakinan yang mereka cintai. Jangan menciderai semangat mereka yang berusaha menjalankan syariat agamanya. Jangan lukai perasaan mereka.

Selasa, 18 Oktober 2016

Merelakan Takdir Berjalan di Atas Ambisi Kita atau Kita Perlu Dilelahkan


Tulisan di bawah ini berkaitan dengan status facebook sebelumnya yang berkatian dengan titik mastatho’thum.
Kita selalu bicara mengenai usaha. Dalam Islam, Allah berfirman tidak akan Allah mengubah nasib suatu kaum jika dia tak berusaha merubahnya.
Maka dari itu, dari saat membuka mata hingga menutup mata kita dituntut untuk selalu berusaha. Entah berusaha mengejar sesuatu atau mempertahankan sesuatu.
Namun ada satu jenis usaha yang begitu penting, namun sangat sering dilupakan. Dan lebih sering lagi, sangat sulit dilakukan. Usaha itu yakni berusaha melepaskan.

Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat.

Dalam Q. S. Adz Dzariyat ayat 56.
ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ٱﻟْﺠِﻦَّ ﻭَٱﻹِْﻧﺲَ ﺇِﻻَّ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥ

_56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku._

Nabi dan rasul diutus untuk merealisasikan ayat di atas. Mereka ditugaskan untuk berdakwah mengajak manusia untuk menuju pada Allah. Karena, perintah Allah dalam ayat tersebut tidak akan tercapai jika tidak ada dakwah.

Minggu, 16 Oktober 2016

Memuncaki Arjuno



Postingan yang telaaat banget. Nget. Tapi nggak papa ya...

Sebelum tulisan ini berbicara terlalu jauh, saya akan memberikan gambaran besar terlebih dahulu tentang pendakian Gunung Arjuno. Ada dua jalur pendakian yang terkenal di Gunung Arjuno ini, yakni jalur Lawang dan jalur Tretes/ Kakek Bodo.

Senin, 03 Oktober 2016

Aku Malu saat Membaca Ini, Terlebih saat Men-share-nya.

"Adalah `Abdulloh al-`Azzam, seorang syaikh teladan dan panutan pada masanya. Dihormati lagi disegani oleh para muridnya.

Seperti biasanya, muridnya senantiasa berkumpul untuk mengambil bulir-bulir hikmah yang keluar dari lisannya. Hingga pada suatu saat beliau ditanya oleh muridnya, “Ya syaikh, apa yang dimaksud dengan mastatho’tum itu?”

Beliau diam. Lalu, sang Syaikh pun membawa muridnya ke lapangan tanpa penjelasan.

Lantas Beliau meminta semua muridnya berlari sekuat tenaga mengelilingi lapangan semampu mereka. Karena perintah seorang guru, maka tak ada yang berani melawan perintah dan kemudian berlarilah mereka. Titik dan waktu keberangkatan sama, akan tetapi waktu akhir dan jumlah putaran setiap murid berbeda.

Jumat, 23 September 2016

Ikutin dan Perjuangakan Saja, Tapi Tak Usaha DIjadikan Harapan



Aku pun berat untuk menuliskan status ini.

"Dunia ini," kata Dr. Aidh Al Qarni," terlalu HINA untuk membuat Anda BERSEDIH."

Dunia tak mempunyai hak sama sekali untuk membuat kita bersedih. Mungkin benar yang dikatakan oleh AA Gym dalam Kajian Kitabul Hikam yang membahas karya Syaikh Ibnu Athaillah As Sakandari, "Jangan terlalu serius memikirkan dunia. Yang serius sama Allah saja."

Dijanjikan uang dan pekerjaan, ikuti dan perjuangkan saja. Tapi tidak usah dijadikan harapan. Dijanjikan kerja sama bisnis, ikuti dan perjuangkan saja. Tapi tidak usah dijadikan harapan.
Dijanjikan koalisi politik, ikuti dan perjuangkan saja. Tapi tidak usah dijadikan harapan. Dijanjikan cinta yang bermuara pernikahan, ikuti dan perjuangkan saja. Tapi tidak usah dijadikan harapan.

Karena dunia TAK PANTAS DIJADIKAN HARAPAN, maka Allah berusaha MENJEMUKAN KITA dari DUNIA. Yang berhak DIJADIKAN HARAPAN hanya ALLAH.

Nb: Menuliskan status ini sungguh berta rasanya. Rasanya nggak pantas menulis ini karena ini ilmu tauhid yang tinggi.

Rabu, 14 September 2016

Demi Menyelamatkanmu

Bismillah

Belakangan ini, beberapa kawan menceritakan dukanya karena patah hati, romansa.

Dikhianati, ditinggal, ataupun didului. Mereka masih dibayangi rasa CINTA kepada masa lalunya. Katanya, kenangan itu terlalu manis untuk dilupakan. Ada juga yang bahkan menyimpan dendam kepada masa lalunya.

Selasa, 13 September 2016

Menjadi Ideal


Tulisan ini saya buat dengan menjadikan ceramah Shalat Tarawih yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Abdullah Shahab, MSc pada 17 Juni 2016/ 13 Ramadhan 1437 H sebagai referensi utama. Namun demikian, akan tetap ada materi dari sumber lain yang masih mempunyai korelasi.

                Segala sesuatu di dunia ini mempunyai idealitas masing-masing. Gajah mempunyai cetak biru sehingga ideal untuk disebut gajah. Harimau mempunyai cetak biru sendiri sehingga ideal untuk disebut harimau. Burung juga mempunyai idealitas sendiri sehingga ideal untuk bisa disebut sebagai burung.

Selasa, 06 September 2016

Persiapan Meraih Puncak

"Jika ingin menjadi manusia yang berubah, jalanilah tiga hal ini: sekolah, banyak-banyak membaca Alquran, dan berkelana." (Andrea Hirata dalam Edensor).

Melakukan perjalanan itu memang benar-benar manis, asalkan saja waktu yang kita miliki cukup dan ada teman yang menggairahkan.

Jumat, 08 Januari 2016

Percaya Tanpa Syarat


Hal yang benar-benar paling manis adalah ketika dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Tapi mereka tidak berkomunikasi. Sebagi gantinya, mereka saling mendo'akan satu sama lain di dalam sujud mereka.

Barangkali benar. Di saat-saat seperti ini, sebuah cinta sedang diuji.

Apakah dengan saling mencintai satu sama lain, kamu dan aku, kita, tetap berserah diri kepada Allah ?

Minggu, 03 Januari 2016

Dua Hal Sederhana Saja


Jaman dahulu ada seseorang yang telah buntung kedua tangan dan kedua kakinya. Pendengarannya telah lemah. Matanya telah rabun. Dalam catatan sirahnya tersebut, Ustadz Firanda melanjutkan bahwa tidak satu anggota tubuh orang itu yang bermanfaat baginya kecuali lisannya, orang itu berkata,

"Ya Allah, tunjukilah aku agar aku bisa memujiMu sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan Engkau sungguh telah melebihkan aku diatas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan"

There is nothing happens wihout any reason. Tidak ada yang terjadi tanpa adanya sebab. Dan dari semua kejadian di dunia ini, bahkan di akhirat nanti, Allah-lah yang berperan sebagai sebab utama, Causa Prima.